Record of Ragnarok (Shuumatsu no Valkyrie) merupakan manga yang menyuguhkan konsep unik, yang menceritakan pertarungan antara kubu manusia dan kubu dewa dengan pertaruhan keberlangsungan umat manusia.
Setiap 1000 tahun, seluruh dewa dari setiap panteon berkumpul di satu tempat untuk mendiskusikan apakah umat manusia selanjutnya akan tetap hidup atau punah melalui kekuasaan para dewa.
Dipimpin Zeus, Melalui pemungutan suara, diputuskan bahwa umat manusia akan menghadapi kepunahan. Namun di detik terakhir, Brunhilde, yang tertua dari 13 Valkyrie bersaudari mengajukan proposisi agar umat manusia memiliki hak suara bagi nasib mereka.
Proposisi tersebut berupa pengadaan Ragnarok, sebuah pertarungan hidup atau mati antara 13 perwakilan dari masing-masing kubu, yang mana kubu pertama yang mampu menyentuh 7 kemenangan berhak untuk menentukan nasib umat manusia.
Berkat provokasi Brunhilde, maka dimulailah pertarungan terbesar dengan taruhan takdir umat manusia.
Kubu manusia terdiri dari tokoh-tokoh historis yang pernah hidup di muka bumi. Uniknya perwakilan manusia tidak hanya terdiri dari tokoh petarung, namun ada juga tokoh pemikir, tokoh Agama, tokoh peneliti, dan tokoh legenda urban.
Sedangkan kubu dewa terdiri dari tokoh-tokoh mitologi dewa yang terkenal di dunia, ambil contoh mitologi Nordik, mitologi Yunani Kuno, Dewa dan Dewi Hindu, dan lain-lainnya.
Hingga kini manga berjalan, telah selesai 6 pertarungan yang menghasilkan skor 3 sama antara kubu manusia dan kubu dewa.
Namun karena publikasi setiap chapter-nya setiap bulan, menunggu hasil satu pertarungan cenderung lama sehingga banyak penggemar yang mulai menerka-nerka hasil pertarungan dengan teori yang berdasarkan pola yang terjadi setiap pertarungan.
Sejauh ini, ada 2 teori Record of Ragnarok yang populer digunakan oleh penggemar untuk menebak siapa pemenang di setiap pertarungan, apa saja teori tersebut? Mari simak artikel ini!
1. Teori Aurat
Teori ini pada awalnya muncul sebagai gurauan dari seseorang di grup penggemar Record of Ragnarok. Pada dasarnya teori ini mengatakan bahwa hasil dari sebuah pertarungan didasarkan kepada seberapa banyak aurat/kulit yang diperlihatkan petarung.
Jadi, semakin banyak aurat yang diperlihatkan maka persentase kekalahan semakin besar. Mungkin terdengar konyol, namun faktanya sejauh ini teori ini selalu jitu menebak hasil pertarungan dan belum terpatahkan.
Pertarungan pertama adalah antara Lu Bu dan Thor, terlihat bahwa Lu Bu bergaya bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana. Sedangkan Thor mengenakan pakaian yang lebih tertutup di bagian dada, dan hasilnya adalah kemenangan Thor.
Pertarungan kedua antara Adam yang hanya menutupi bagian intimnya, dan Zeus yang mengenakan pakaian khas masa Yunani Kuno. Persentase memperlihatkan bahwa Adam lebih banyak menunjukkan aurat, dan terbukti bahwa ia kalah dari Zeus.
Pertarungan ketiga, Sasaki Kojiro yang mengenakan pakaian tradisional samurai Jepang yang hampir menutupi seluruh tubuhnya, sedangkan lawannya, Poseidon mengenakan pakaian yang memperlihatkan aurat sisi depan badannya. Terlihat Poseidon kalah.
Pertarungan keempat terjadi antara Jack the Ripper yang berpakaian yang menutupi seluruh badannya ala era Victoria, sedangka Heracles sebagai lawannya kalah karena memperlihatkan aurat lebih banyak dari Jack the Ripper.
Pertarungan kelima antara Raiden Tameemon yang hanya menggunakan celana dalam ikonik petarung sumo yang tentunya memperlihatkan aurat lebih banyak dari Shiva yang walau bertelanjang dada, namun tetap mengenakan celana panjang. Alhasil Raiden kalah.
Pertarungan keenam adalah Buddha mengenakan baju tanpa lengan dan helaian kain di tubuhnya, sedangkan lawannya Zerofuku yang lalu menjadi Hajun bertelanjang dada sehingga lebih banyak aurat yang terlihat. Sehingga Hajun mengalami kekalahan dari Buddha.
Jika ingin memprediksi hasil pertarungan ketujuh antara Qin Shi Huang dari kubu manusia dan Hades dari kubu dewa, maka berdasarkan teori ini kemenangan akan jatuh kepada Hades yang berpakaian lebih tertutup dibandingkan Qin Shi Huang.