Kisah para eksekutor di lapangan dalam sejarahnya memang identik dengan keberingasan. Membunuh tanpa ampun hingga tertawa diatas nyawa korban.
Namun demikian, membunuh mereka yang telah divonis bersalah bukanlah tindakan kriminal meski dasarnya menghilangkan nyawa orang tetap menimbulkan perih bagi beberapa orang.
Dan inilah review kami untuk komik Jagal Files, sebuah persembahan yang kami kulik tanpa pikir panjang. Dirangkum oleh Yunoya Media.
Mari kita mulai review komik Jagal Files. Komik ini sebenarnya lebih terlihat seperti miniseri sebuah sinetron ketimbang pembawaanya yang mengikuti cerita komik sebenarnya.
Ini unik karena bisa jadi ini yang pertama. Ceritanya mirip seperti film Vantage Point, yang isinya adalah cerita masing-masing karakter dari sudut pandang berbeda.
Peran pasangan suami istri, perjanjian dengan malaikat maut, sampai ke anak sekolahan, sangat mengacaukan persepsi gue tentang genre sejenis. Masuk akal mengapa gue mengatakan ambigu karena kompleksitas isinya jauh dari yang kelihatannya.
Komik ini adalah produksi Day One Studio yang digawangi oleh Mohammad Audrian Siswanto. Karyanya bisa kalian lihat di Webtoon untuk pengalaman bacaan terbaik. Isinya menarik dari kebanyakan cerita yang gue temukan di Webtoon. Dimana peran premisnya menjanjikan walau perlu gue akui untuk pengembangan cerita terhalang oleh panel yang membingungkan.
Dalam komik ini tidak terpusat pada siapapun, tapi yang paling gue ingat adalah peran Andi Siswanto yang begitu harmonis layaknya pasangan suami istri lainnya. Penggunaan bahasa yang terbilang campur aduk sekiranya mempersulit gue menerka berbagai macam maksud walaupun terlihat keren. Intinya adalah bahasa yang dipakai kurang komunikatif tapi tentu bisa kita ambil sisi positifnya dari mana kalian mau.
Mungkin hal seperti ini terbilang lumrah tapi tetap saja gue belum pernah menemukan yang sesering ini. Gue harap kedepan dialog yang disajikan lebih manusiawi untuk mereka yang ingin menikmati lezatnya cerita tanpa harus berpikir dua kali.
Untuk aksi disini gue acungi dua jempol. Karena begitu sadis dan begitu liar diluar dari apa yang gue harapkan sebelumnya. Rupanya Jagal Files tak lain dan tak bukan adalah manifestasi dari imajinasi liar penulisnya sendiri–Audrian Siswanto–yang sulit gue mengerti. Tapi itu bukanlah masalah.
Panel perpanel seperti menjadi hambatan, sayang sekali padahal cerita yang diberikan harusnya final dengan eksekusi epik yang diharapkan banyak orang. Terutama gue. Ada baiknya memang panel dibuat vertikal dengan tidak lupa memanfaatkan beberapa ruang dan karakter. Jempol gue sering kali harus bekerja banyak sembari menyipitkan mata karena huruf yang terbilang kecil ini.
Tapi jika kalian bertanya sesadis apa cerita di dalamnya? Sangat sadis hingga jika nantinya komik ini diadaptasi ke dalam bentuk film, pastinya akan sangat menghibur. Jagal Files dan rombongan komik garapan Day One Studio bisa kalian baca secara gratis di Webtoonnya.
Itu dia review kami untuk komik Jagal Files. Apakah kamu setuju dengan ulasan kami? Berikan komentarmu dan bagikan, ya!
Ingin tahu informasi tentang Pop Culture dan Lifestyle lainnya? Cek terus Yunoya Media dan like fanpage Facebook Yunoya Media di sini, ya!