Jago Bola Tapanuli merupakan thesis project program studi magister desain fakultas seni rupa dan desain Institut Teknologi Bandung. Komik ini dikerjakan keroyokan. Namun hasilnya? Silakan simak ulasan kami untuk komik Jago Bola Tapanuli hanya di Yunoya Media.
Seperti kata gue di atas. Komik ini dikerjakan secara keroyokan oleh Juan Vito Marbun, Mochammad Fadli, dan Salman Kuntjoro-Jakti. Menyematkan label KomikMJP, Jago Bola Tapanuli percaya diri bergerak hanya bermodalkan empat bagian yang semuanya bisa kalian baca di Webtoon Canvas. Jago Bola Tapanuli membawa kita balik ke masa lalu, tepatnya medio 1999.
Komik ini berkisah mengenai drama sepakbola yang di dalamnya menceritakan tentang pertandingan antara Bintang Sumatera melawan Jayakarta Warriors. Komik ini membawa warna lama namun rasa baru. Jarang ada komik lokal menceritakan drama yang terjadi dalam sepakbola seperti ini kecuali yang paling tenar, siapa lagi kalau bukan Captain Tsubasa. Namun begitu, berani gue katakan, Jago Bola Tapanuli mempunyai hal yang tentu saja tak dimiliki Captain Tsubasa.
Seperti dugaan kalian ketika membaca isinya, terlintas tentang klub apa yang mewakili visual dari komik ini? Yap, tentu saja PSMS Medan dan Persija Jakarta. Kedua klub legendaris ini mempunyai rivalitas yang bisa dibilang kuat, terlebih pada masanya mereka yang banyak meraih tropi.
Tapi bukan itu poin dari ulasan ini. Poinnya adalah bagaimana KomikMJP tidak hanya bermain bola tapi juga emosi ketika kita membacanya. Bagian-bagiannya tersusun amat rapi, dialog yang enak diikuti serta penggunaan bahasa daerah menambah poin penuh cita rasa komik ini. Karakterisasi cerita Jago Bola Tapanulis begitu realistis pada kehidupan pesepakbola Indonesia. Euforia publik tanah daerah menyaksikan tim kesayangan mereka bertanding di pentas nasional.
Jago Bola Tapanuli memiliki cerita yang teramat panjang tapi tidak membosankan. Togar selaku karakter utama kita memainkan peranan penting sebagi personal gigih nan cekatan. Konflik panas di tengah rivalitas sepakbola tergambar jelas dengan sedikit sekali kesalahan dalam penyampaian kondisi sebenarnya di lapangan. Sajian dahsyat menghiasi setiap panelnya tanpa sekalipun diberikan nafas bergerak. Gerakan indah sepakbola tidak lupa membanjiri aksi dari tiga bagian awal komik. Cukup berani.
Hingga bagian akhir tak henti kita dibuat kagum akan penjabaran rinci setiap kejadian yang terlukis dalam panelnya. Dialog indah memenuhi balon dialog seraya menegaskan tujuan sepakbola itu sendiri. Rivalitas di sini menjadi daya jual yang mumpuni. Puncaknya cukup menghibur walau gue pribadi menginginkan akhir yang lebih panas. Tapi akhir pertandingan membuat gue terenyuh, lantas membuktikan menang-kalah hanyalah proses kehidupan yang harus dilalui.
Itu dia ulasan komik Jago Bola Tapanuli. Komiknya bisa kalian baca di Webtoon Canvas secara gratis dengan ilustrasi yang menyenangkan!
Apakah kamu setuju dengan ulasan kami? Berikan komentarmu dan bagikan, ya!
Ingin tahu informasi tentang Pop Culture dan Lifestyle lainnya? Cek terus Yunoya Media dan like fanpage Facebook Yunoya Media di sini, ya!