Apa itu People pleaser? Istilah ini merupakan sebuah istilah merujuk kepada orang-orang selalu mengatakan ‘ya’ dan sulit untuk mengatakan ‘tidak’. Hal ini berarti people pleaser berusaha untuk menyenangkan orang lain dengan mengiyakan semua yang diminta, meskipun diri sendiri belum tentu memiliki keinginan untuk melakukannya.
Dari laman Science of People mendefinisikan people pleaser sebagai seseorang ingin orang lain di sekitarnya bahagia. Ciri-ciri orang sebagai people pleaser yaitu selalu berusaha bersikap perfeksionis di depan orang-orang.
Menurut Dr. Susan Newman, seorang psikolog sosial menyebutkan bahwa bagi beberapa people pleaser, selalu mengatakan ‘ya’ merupakan sebuah kebiasaan. Alasan di balik mereka bersikap seperti karena mereka haus akan validasi dan ingin merasa mereka dibutuhkan dan berguna.
Karena people pleaser selalu mencari validasi dari orang lain, hal itu menyebabkan seberapa berharga diri dan seberapa percaya diri mereka bergantung dan terukur hanya pada penilaian orang lain terhadap mereka. Jadi apa itu people pleaser? Yuk simak berikut ini!
Ciri-ciri dari People Pleaser
Terdapat beberapa ciri dari seorang people pleaser, yaitu:
-
Selalu mengatakan iya meskipun diri belum tentu menginginkan hal tersebut
-
Selalu meminta maaf untuk hal-hal kecil dan belum tentu merupakan kesalahan mereka
-
Merasa cemas ketika orang lain marah
-
Selalu menawarkan bantuan kepada orang lain meskipun sedang sibuk
-
Berbohong pada diri sendiri untuk menyenangkan orang lain
-
Merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain
-
Jarang mengemukakan pendapat
-
Sulit untuk mengatakan tidak
Ketika seseorang melakukan hal-hal di atas, mereka sedang tidak menjadi diri mereka sendiri. Hal ini karena beberapa ciri di atas merujuk ke perilaku seseorang yang ingin orang di sekitarnya bisa selalu suka dan senang berada di sekitar mereka.
Hal ini tidak baik, karena people pleaser hanya menempatkan diri mereka di suatu kondisi dimana mereka belum tentu ingin di posisi itu. Menjadi tipikal anti drama, selalu bahagia ketika orang lain bahagia, hal ini hanya membuat terpuruk diri sendiri.
Tips Berhenti Menjadi People Pleaser
Salah satu hal paling menantang untuk berhenti menjadi seorang people pleaser yaitu, dengan mengatakan tidak tanpa perlu merasa bersalah dan menganggap diri sendiri egois.
Berkata ‘tidak’ bukanlah hal egois, jika ada kata ‘ya’ untuk kesejahteraan diri sendiri. Lagipula, orang akan mengerti akan hal itu dan itu bukanlah sebuah kesalahan.
Oleh karena itu, penting untuk menentukan batasan sehingga orang juga menjadi paham tentang prioritas masing-masing. Sebutkan alasan mengatakan ‘tidak’, orang akan kecewa, namun mereka pada akhirnya akan memahami hal tersebut.
Hal paling sering dilakukan oleh people pleaser yaitu dengan mengiyakan semua permintaan orang lain, dan mengabaikan prioritas diri sendiri.
Dengan mengetahui prioritas dan nilai akan diri sendiri, akan menjadi lebih mudah bagi seseorang untuk mengatakan ‘tidak’, karena ada hal lain perlu dilakukan ketimbang selalu mengiyakan permintaan orang lain.
Keinginan untuk membuat orang di sekitar menjadi bahagia bukanlah sebuah ide buruk. Sebagai makhluk sosial, melakukan interaksi dengan orang lain itu diperlukan.
Namun, satu hal perlu diingat, lakukan prioritas diri terlebih dahulu sebelum mendahulukan orang lain. Harus ada keseimbangan antara keinginan untuk membantu orang lain dengan melakukan prioritas diri sendiri.
Selain menetapkan prioritas, seseorang harus bisa menentukan batasan seberapa jauh mereka ingin membantu atau menyenangkan orang lain. Selain itu, juga harus menjadi realistis, tidak semua keinginan orang bisa dipenuhi. Nah sekarang sudah tahu kan apa itu people pleaser? Bagaimana menurutmu?
Referensi: https://psychcentral.com/ || https://medium.com/ || https://hbr.org/ || https://www.psychologytoday.com/intl || https://www.scienceofpeople.com/
Ingin tahu informasi tentang Pop Culture dan Lifestyle lainnya? Cek terus Yunoya Media dan like fanpage Facebook Yunoya Media di sini, ya!