Donat merupakan cemilan yang populer hingga saat ini. Biasanya donat diolah dengan cara digoreng ataupun dipanggang, lalu ditambah topping diatasnya.
Ditambahkan pula bahan-bahan tertentu ke dalam adonan agar mengasilkan teksur yang empuk dan ringan. Biasanya ada 2 jenis adonan dalam donat, yaitu yang dibuat seperti roti (dengan tambahan ragi) dan yang dibuat menyerupai adonan kue yang kental.

Namun pernahkah kita bertanya-tanya, mengapa donat memiliki lubang di tengahnya? Apakah lubang pada donat hanya hiasan semata? Yuk, simak artikel dibawah ini!
Ada beberapa teori yang menjalaskan asal mula lubang pada donat. Salah satunya adalah kisah kapten pelaut Amerika bernama Hanson Gregory, yang ibunya adalah penjual kue goreng. Ia seringkali kurang menyukai bagian tengah kue goreng yang belum matang. Meskipun bagian luarnya telah garing dan kecokelatan, bagian dalamnya masih saja lembek dan berminyak. Oleh karena itu, ibu kapten Gregory mencoba menyiasati hal itu dengan memasukkan kacang kenari di tengahnya. Namun Gregory masih belum puas dengan hasilnya.

Hal ini menimbulkan gagasan untuk membuat lubang di bagian tengah kue goreng ibunya agar semua bagiannya matang merata. Ide ini pun berhasil membuat semua bagian kue goreng matang dalam waktu yang bersamaan. Hingga sekarang teknik ini digunakan dan nama kue goreng berubah menjadi donat.
Teori lain mengatakan bahwa donat yang populer di Amerika pada tahun 1847 dijual bersamaan dengan kue bagel. Pedagang kue pada saat itu menjual donat dan bagel pada tiang atau tali yang panjang. Orang-orang berasumsi bahwa hal itulah yang menyebabkan donat dibuat berlubang hingga saat ini.
Terlepas dari teori tersebut, donat sampai sekarang tetap menjadi favorit banyak orang. Berbagai macam topping dan isian ditambahkan ke dalam donat agar menambah daya tariknya. Mulai dari cokelat, selai strawberry, buah-buahan, hingga citarasa gurih seperti saus keju, sosis, dan sebagainya.

Sekarang sudah tahu kan, alasan mengapa donat berlubang di tengahnya. Apa nih, topping kesukaanmu foodies? Sampai berjumpa di FoodyPedia berikutnya, ya!
Ingin tahu informasi tentang Pop Culture dan Lifestyle lainnya? Cek terus Yunoya Media dan like fanpage Facebook Yunoya Media di sini, ya!