Manusia ini bisa diklasifikasikan menjadi 4 tipe kepribadian berdasarkan temperamen lho. Dari awal seseorang baru lahir, mereka sudah memiliki kepribadian dan sifat dasar yang terbentuk dari gen dan keturunan dari orangtua mereka. Seiring berjalannya waktu, kepribadian mereka mulai beradaptasi dan berubah karena adanya efek lingkungan sekitar.
Teori 4 temperamen ini dikemukakan oleh Tabib Yunani, dengan nama Hippocrates yang membuat teori tentang keterkaitan 4 temperamen ini dengan teori medis kuno. Penjelasan tabib tersebut menyatakan bahwa di setiap cairan tubuh manusia, ada empat cairan yang memiliki sifat dan kepribadian yang individualis dan tidak serupa.
Keempat cairan inilah yang mempengaruhi kepribadian manusia. Temperamen pertama adalah Sanguinis, kepribadian yang diklasifikasikan sebagai ceria dan aktif. Kedua adalah Koleris, kepribadian yang tegas dan berwibawa. Ketiga adalah Melankolis, si analitis dan bijak. Nah, terakhir adalah Plegmatis, yang sering digambarkan sebagai pecinta damai dan santai.
Nah, setelah tahu gambaran dasar tentang 4 tipe kepribadian temperamen ini, yuk mari kita simak satu-satu keempat temperamen ini dan juga makna tentang temperamen.
Apa itu Temperamen?
Makna temperamen sendiri berbeda dari emosi lho. Kebanyakan orang menyamakan emosi dan temperamen, padahal sebenarnya kedua hal tersebut memiliki makna berbeda. Emosi lebih ke arah perasaan seseorang yang ia keluarkan sebagai timbal balik atau reaksi dari interaksi.
Sedangkan temperamen adalah sifat atau kepribadian yang dimiliki orang dan diwariskan sejak dini dari generasi ke generasi. Jadi, bila disimpulkan kedua hal tersebut tidak memiliki arti yang sama. Emosi menjadi satu paket dalam sebuah temperamen, dan merupakan sebuah reaksi. Sedangkan temperamen adalah sifat seseorang secara turun temurun.
1. Sanguinis
Apakah kamu tahu bahwa mayoritas penduduk dunia adalah ekstrovert? Introverts hanya menduduki sekitar 25% sampai dengan 40% di dunia. Sedangkan sisanya adalah ekstrovert. Nah, ini juga termasuk dengan temperamen satu ini. Sanguinis merupakan temperamen yang banyak bersemayam di tiap orang.
Temperamen ini diasosiasikan dengan ekstrovert, karena sifat sanguinis yang optimis dan ceria. Namun, ada beberapa kasus dimana seseorang memiliki temperamen sekunder yang lebih tertutup seperti melankolis. Sehingga orang dengan temperamen sanguinis tersebut tidak seceria dan terbuka dengan orang yang memiliki temperamen primer sanguinis dan temperamen sekunder koleris.
Orang atau manusia yang memiliki temperamen ini umumnya sangat terbuka, ceria, positif, dan menyukai hal baru. Mereka cenderung menyukai tantangan baru dan dapat beradaptasi lumayan cepat dengan lingkungan mereka. Kelemahan dari temperamen ini adalah mereka mudah bosan.
Mereka akan terus mencari cara agar mereka merasa terhibur dan senang, sehingga mereka tidak cocok dengan kegiatan atau pekerjaan yang repetitif. Karakteristik mereka yang mudah bosan membuat mereka juga cenderung tidak tahan lama dengan pasangan yang tidak menghibur mereka.
Orang dengan temperamen ini akan kesulitan dalam melawan kecanduan, karena mereka memprioritaskan kesenangan mereka.