Siapa yang pernah mau masuk ke dapur untuk mengambil gelas, tetapi saat masuk ke dapur malah lupa mau mengambil apa? Atau mau masuk ke kamar untuk mengambil tas, tetapi saat masuk ke kamar malah lupa mau mengambil apa? Nah, kedua contoh fenomena tersebut bukan berarti kalian pelupa atau pikun ya, justru kalian mengalami fenomena doorway effect!
Apa Itu Doorway Effect?
Doorway effect adalah fenomena ketika seseorang masuk ke dalam suatu ruangan dengan maksud atau tujuan tertentu, tetapi saat tiba di dalam ruangan tersebut malah melupakan maksud atau tujuannya.
Tidak hanya saat masuk ke dalam ruangan, fenomena ini juga dapat terjadi saat membuka aplikasi, membuka gawai, dan lain-lain. Misalnya, saat membuka gawai untuk membalas pesan, muncul notifikasi dari media sosialmu.
Kamu pun membuka media sosialmu dan malah asik bersosial media. Setelah selesai bermain sosial media, kamu meletakkan kembali gawaimu dan baru teringat bahwa niat awalmu membuka gawai adalah untuk membalas pesan, bukan bermain sosial media.
Hmm, mengapa ya, doorway effect ini terjadi?
Penyebab Doorway Effect
Berbagai penelitian telah membuktikan adanya fenomena doorway effect, dan penyebab dari fenomena tersebut masih berupa hipotesis atau pendapat dari para ahli.
Fenomena ini bisa terjadi karena ingatan kita cenderung untuk bergantung pada konteks atau situasi yang menyertainya, atau context-dependent memory, sehingga situasi yang didapatkan dari ruangan baru saat berpindah ruangan tidak mendukung ingatan dari ruangan sebelumnya.
Akan tetapi, suatu penelitian juga menemukan bahwa fenomena ini masih bisa terjadi saat berpindah ruangan dari suatu ruangan ke ruangan lainnya dengan kondisi yang sama dengan ruangan sebelumnya.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa fenomena ini tidak hanya disebabkan oleh context-dependent memory, melainkan masih ada faktor atau fenomena lain yang memicu terjadinya doorway effect.
Salah satu fenomena yang mendukung terjadinya doorway effect adalah location updating memory. Hal ini terjadi ketika otak menganggap kegiatan berpindah ruangan sebagai tanda atau sinyal untuk melakukan reset memory.
Otak melakukan reset memory karena otak menganggap ingatan dari ruang sebelumnya sudah tidak relevan, sehingga otak mempersiapkan diri untuk menerima ingatan baru dari ruangan baru.
Fenomena ini juga dapat terjadi akibat adanya distraksi. Distraksi yang dimaksud dapat bermacam-macam, dapat berupa notifikasi sosial media seperti pada contoh sebelumnya, dapat berupa suara televisi, serta diajak berbicara dengan orang lain.
Distraksi tersebut dapat mengganggu fokus kita, sehingga kita melupakan maksud atau tujuan awal kita.
Cara Mengatasi dan Memanfaatkan Doorway Effect
Fenomena ini dapat diatasi dengan menjaga fokus kita saat berpindah ruangan atau hendak melakukan sesuatu. Oleh sebab itu, berbagai macam distraksi yang telah disebutkan di atas perlu diminimalisasi.
Selain itu, menyiapkan catatan to do list atau pengingat (reminder) apa yang akan dilakukan juga dapat membantu untuk mengingat kembali hal yang ingin kita lakukan saat berpindah ruangan.
Fenomena ini juga dapat dimanfaatkan, lho. Salah satu teori penyebab doorway effect, yaitu context-dependent memory, dapat dimanfaatkan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan.
Contohnya kamu akan mengikuti ujian di sekolah, maka buatlah suasana dan kondisi belajarmu mirip dengan suasana kelas. Niscaya, saat ujian kamu mampu mengingat materi yang kamu pelajari dengan lebih baik.
Walaupun fenomena doorway effect ini terlihat menyebalkan, ternyata fenomena ini memiliki manfaat, ya!
Ingin tahu informasi tentang Pop Culture dan Lifestyle lainnya? Cek terus Yunoya Media dan like fanpage Facebook Yunoya Media di sini, ya!