Tidak diragukan lagi, sudah banyak orang saat ini menggunakan aplikasi kencan. Terlebih pada masa pandemi seperti sekarang, penggunaan aplikasi kencan menjadi lebih booming.
Berbagai macam jenis aplikasi kencan melaporkan penggunaan aplikasi mereka berdasarkan data statistik, dengan angka semakin tinggi. Sebut saja seperti Match mengalami kenaikan hingga 21 persen, OkCupid 21 persen, dan Bumble 16 persen.
Akan tetapi, sebuah studi baru dengan judul “Association Between Social Anxiety, Depression, and Use of Mobile Dating Applications” menghasilkan orang yang sering menggunakan aplikasi kencan lebih mungkin memiliki gejala kecemasan dan depresi sosial.
Dari Ariella Lenton-Brym, seorang mahasiswa PhD dalam psikologi klinis di Ryerson University, mengutip dari lama verywellmind mengungkapkan, studi ini merupakan yang pertama secara empiris menunjukkan korelasi positif antara aplikasi kencan dan gejala kecemasan dan depresi sosial.
Namun, Lenton-Brymm menambahkan dari studi ini tidak dapat menarik kesimpulan secara kausal terkait hubungan dari variabel-variabel yang ada.
Penemuan dari studi
Studi ini melakukan suvei secara online untuk mengevaluasi psikopatologi dan penggunaan aplikasi kencan pada 374 orang. Hasilnya, terdapat hubungan antara tingkat penggunaan aplikasi kencan terhadap kecemasan sosial dan gejala depresi.
Kemudian, studi tersebut juga menemukan bahwa gejala kecemasan sosial dan depresi memprediksi kemungkinan lebih rendah untuk memulai kontak dengan aplikasi kencan, berlaku di antara para pria namun tidak dengan wanita.
Lanjut Lenton-Brymm, meskipun pria merasa cemas dan depresi sosial saat menggunakan aplikasi kencan, hal itu karena mungkin mereka gagal dalam menerjemahkan penggunaan aplikasi kencan ke dalam interaksi sosial yang sebenarnya.
Studi ini juga menemukan bahwa wanita lebih tidak ingin melakukan kontak dengan match-nya di aplikasi kencan, meskipun mereka lebih memiliki tingkat kecemasan dan depresi sosial lebih rendah.
Dengan kata lain, hal ini memiliki kemungkinan karena keinginan wanita untuk memulai kontak sudah rendah, tidak bisa lebih rendah lagi karena gejala kecemasan dan/atau depresi sosial meningkat dalam studi tersebut.
Selain itu, studi ini juga memberikan catatan dari studi sebelumnya bahwa wanita lebih cenderung menggunakan teknologi untuk berkomunikasi sosial ketimbang pria.
Karena peningkatan gejala kecemasan dan depresi sosial, wanita lebih cenderung menggunakan teknologi untuk berhubungsn sosial, terutama jika alternatif kontak sosial berkurang karena menghindari hubungan sosial secara langsung, tulis peneliti.
Sebagai kesimpulan, para peneliti menekankan bahwasanya mereka hanya menemukan hubungan positif antara kecemasan dan depresi sosial terkait penggunaan aplikasi kencan.
Para peneliti juga tidak dapat menentukan apakah orang dengan kecemasan dan/atau depresi sosial lebih cenderung untuk menggunakan aplikasi kencan. Mereka juga tidak menemukan bukti kausal apakah orang-orang menjadi lebih cemas secara sosial akibat penggunaan aplikasi kencan.
Mengapa penggunaan aplikasi kencan mungkin terhubung terhadap kecemasan dan depresi sosial?
Meskipun studi di atas tidak menemukan sebab akibat, penggunaan aplikasi kencan dapat menyebabkan kecemasam serta depresi, ungkap Soltana Nosrati, LCSW, seorang pekerja sosial di Novant Health mengutip laman verywellmind.
Nosrati menambahkan bahwasanya penggunaan aplikasi kencan dapat merusak harga diri seseorang, ketika mereka mengalami penolakan atau kurangnya kecocokan secara pribadi.
Merupakan sebuah kesalahan ketika seseorang memandang aplikasi kencan sebagai tempat mengenal orang dari latar belakang berbeda. Terlebih ketika membiarkan aplikasi ini menentukan nilai pada diri seseorang.
Selain itu, Nosrati juga menambahkan penggunaan aplikai kencan merupakan sebuah ide bagus untuk berinteraksi dengan lebih aman, terlebih pada masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Namun, ia menyarankan bagi mereka pengguna aplikasi kencan dengan kecemasan dan depresi sosial, untuk memanfaatkan aplikasi ini sebagai alat untuk “menemukan kekuatan dan mengatasi kelemahan” pada diri seorang individu.
Daripada melihat aplikasi kencan sebagai saran mencari solusi dalam hubungan, lebih baik gunakan aplikasi ini sebagai tempat untuk bersenang-senang. Karena, semakin sedikit tekanan yang didapat, itu akan lebih baik untuk diri sendiri.
Ingin tahu informasi tentang Pop Culture dan Lifestyle lainnya? Cek terus Yunoya Media dan like fanpage Facebook Yunoya Media di sini, ya!