Menyemangati teman yang sedang depresi ataupun sedih memang tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Kehadiran seorang teman sangat berarti bagi orang-orang yang sedang merasa sedih. Tetapi terkadang ucapan semangat tidak melulu menjadi solusi, hal itu bisa jadi malah terdengar seperti toxic positivity.
Singkatnya, toxic positivity adalah sebuah konsep untuk terus berpikiran positif, selalu menunjukkan emosi positif, dan juga untuk selalu melihat “sisi baik” dari suatu permasalahan. Nyatanya, manusia itu sangat kompleks dan merasakan banyak hal dalam dirinya.
Sebagai teman yang baik tentunya kita ingin memberi semangat kepada teman yang sedang terpuruk. Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh diucapkan kepada teman yang sedang depresi ataupun sedih.
1. “Aku juga …”

Menanggapi curhat seorang teman dengan awalan kalimat “aku juga …” rasanya tidak pas diucapkan karena terkesan bahwa kamu sebagai temannya tidak mendengarkan. Hal ini menjadi tambah buruk jika kalimat ini kamu ucapkan dengan cara memotong pembicaraan. Perlu diingat bahwa kamu sedang menjadi pendengar bagi temanmu.
Contohnya “aku juga pernah kok ada di posisi kamu”, “aku juga pernah kali sedih kayak gini”, “aku juga pernah ngalamin hal yang lebih parah dari ini”, dan lainnya. Daripada mengucapkan kalimat “aku juga…”, lebih baik kamu mendengarkan curhatannya sampai selesai dan mengawali respon dengan “begitu ya, jadi kamu sedang merasa sedih…” atau “jadi itu yang sedang kamu rasakan…”.
Mengatakan kalimat dengan awalan “aku juga” dengan konteks yang positif (tidak berpotensi melukai perasaan teman) seperti “tidak apa-apa kok kalau kamu merasa sedih atau kecewa, aku juga mungkin kalau ada di posisi kamu akan memiliki reaksi yang sama” adalah sah-sah saja.
Yang menjadi masalah adalah jika kalimat tersebut bernada negatif yang seakan-akan menyudutkan temanmu. Jangan lupa juga untuk bicara dengan intonasi yang lembut.