Hampir semua orang yang membaca tulisan ini pasti pernah mengalami yang namanya rasa cemas di dalam diri seperti ketika hendak melalui hari yang sangat penting seperti ujian akhir semester, sidang skripsi, interview kerja, dan lainnya.
kamu menjadi sangat cemas hingga berpikir bagaimana jika ini gagal, hasilnya pasti akan mengecewakan, dan pikiran buruk serta overthinking akibat rasa cemas melanda.
Setiap orang juga memiliki rasa takut di dalam diri, takut akan binatang buas, orang jahat, dan lainnya. Hal ini wajar dimiliki manusia dan tidak selamanya berarti negatif loh karena rasa takut dapat berguna juga sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri manusia dari hal-hal yang dapat membahayakan dirinya.
Nah, Satu Persen kali ini akan membahas tentang cara membedakan rasa cemas dan takut di kehidupan sehari-hari serta apa saja dampak yang akan terjadi di kehidupan kita agar hidup mu gak menjadi semakin ambyar kedepannya, simak hingga akhir ya.
1. Apa Itu Rasa Cemas dan Takut?

Rasa cemas atau dalam bahasa inggris berarti anxiety berasal dari bahasa latin anxius yang memiliki arti penyempitan atau pencekikan. Kecemasan sendiri menurut Schwartz (2000) merupakan keadaan emosional negatif yang ditandai dengan adanya firasat dan somatik ketegangan seperti sulit bernapas, hati berdetak kencang, dan berkeringat.
Hal ini didukung dengan pernyataan Yusuf (2009) yang menyatakan anxiety (cemas) merupakan ketidakberdayaan neurotik, rasa tidak aman, dan kurangmampuan dalam menghadapi tuntutan realitas atau tekanan hidup sehari-hari.
Kalau menurut ku pribadi kecemasan merupakan sebuah kekhawatiran terhadap ancaman yang dapat terjadi pada masa yang akan datang.
Sedangkan rasa takut menurut ku adalah bentuk emosi yang timbul untuk merespon ancaman nyata yang sedang terjadi saat ini.
Contoh yang menggambarkan rasa takut adalah ketika kamu takut akan bintang buas dan saat hendak ingin mendaki gunung kamu bertemu dengan binatang tersebut maka secara otomatis kamu akan merasa takut karena bisa jadi hidup mu dalam bahaya.
Otak mu akan merespon gerak tubuh mu untuk mengusir ubinatang tersebut atau malah lari menyelamatkan diri, respon ini sering diistilahkan dengan nama fight or flight.
2. Kenapa Rasa Cemas dan Takut Bisa Terjadi?

Kenapa rasa takut dapat terjadi? Mengutip artikel dari Halodoc yang menyatakan bahwa pada saat takut ketika mendapatkan segala informasi yang membuat kita menjadi cemas atau dianggap ancaman.
Selanjutnya informasi ini akan diproses oleh otak dan dilanjutkan ke hippocampus untuk mencari tahu penyabab kenapa terjadinya rasa takut ini, hal ini yang memungkinkan seseorang masih dapat berpikir jernih untuk mencari tahu penyebab dari rasa takutnya saat mengalami ketakutan.
Setelah dicari tahu penyebabnya dan dirasa tidak berbahaya, hippocampus akan mengirimkan pesan pada amigdala bahwa tidak ada bahaya dan memintanya untuk menghentikan respon fight or flight
3. Dampak Rasa Cemas dan Takut Berlebihan

Rasa cemas dan takut sendiri tidak selamanya berarti negatif, fakta yang membuktikan bahwa rasa takut dapat berguna di dalam hidup karena rasa takut ini bisa membuat mu bertahan hidup.
Rasa takut adalah sinyal atau tanda ketika kamu berada dalam sebuah bahaya, mereka akan hadir di dalam pikiran mu untuk membuat mu bisa menyelamatkan diri dari bahaya tersebut.
Tetapi ketika rasa cemas dan takut ini terlalu berlebihan berada di dalam pikiran mu ini justru akan membahayakan hidup mu, maka kenali lah dampak buruk akibat memiliki rasa cemas dan takut berlebihan yang dikutip dari healthline.