Apa jadinya jika hari biasa menjelang kelulusan SMA-mu berubah menjadi suatu pengalaman mencekam namun juga berharga seperti di Mr. Hiiragi’s Homeroom?
Mengangkat genre drama dan mystery, serial TV Jepang rilisan 2019 ini akan sukses membuatmu bertanya-tanya dan juga membuatmu kecanduan untuk menontonnya. Kamu akan melihat betapa mulianya perbuatan seorang guru yang melakukan sebuah kegiatan kriminal hanya untuk mengungkapkan kebenaran untuk para murid-muridnya.
Dalam serial TV Jepang ini, kamu juga akan banyak melihat hal-hal yang sangat relatable dan dianggap normal di masa kini. Meskipun begitu, hal-hal kecil yang dianggap normal tersebut tentunya akan berdampak sangat besar untuk seseorang. Di serial ini, kamu akan melihat suatu kritik sosial untuk masyarakat di masa kini.
Buat kamu yang baru saja menyelami dunia dorama Jepang dan juga menyukai drama mystery serupa dengan vibes yang sama seperti drama Thailand Girl From Nowhere, kamu harus banget nih buat nonton serial ini! Eits, tapi sebelum Yunoya bahas lebih lanjut, yuk kita lihat dulu sinopsisnya!
Sinopsis Mr. Hiiragi’s Homeroom
10 hari sebelum hari kelulusan, wali kelas dari kelas 3A, pak guru Hiiragi Ibuki (Suda Masaki) mengumpulkan 29 anak muridnya dan menyatakan bahwa dia akan menjadikan mereka sebagai sandera. Ia memberikan pelajaran terakhirnya mengenai kematian seorang murid yang meninggal beberapa bulan sebelumnya. Tidak ada seorang pun yang akan lulus jika kebenaran belum terungkap.
Apa sih motif pak guru Hiiragi melakukan hal tersebut? Kenapa murid-muridnya yang dijadikan sandera? Ada apa gerangan dengan murid yang meninggal tersebut? Siapa murid yang meninggal tersebut? Apa hubungannya dengan pak guru Hiiragi? Apa kebenaran dibalik kematian anak tersebut?
Yuk kita bahas lebih lanjut! Eits, untuk berjaga-jaga, dari sini mungkin akan ada banyak spoiler.
Perundungan yang Dialami Pak Guru Hiiragi
Serial TV yang juga dikenal sebagai 3 nen A gumi dalam bahasa Jepang ini memiliki konsep cerita yang menarik. Hal ini dikarenakan di awal serial kamu bisa melihat bahwa pak guru Hiiragi yang bekerja sebagai wali kelas dan juga guru seni kerap mengalami perundungan yang dilakukan oleh murid-muridnya sendiri.
Bisa dilihat di mana saat ia membawa tumpukan kardus, seorang siswi sengaja menabrakkan dirinya hingga kardus-kardus itu terjatuh, padahal sebentar lagi bel masuk berbunyi. Siswi tersebut dan juga temannya menertawakan pak guru Hiiragi yang kesusahan, atau yang sering mereka juluki Bookie karena pak guru Hiiragi terlihat culun dan cupu dengan kacamatanya, seperti seorang kutu buku.
Perundungan itu terjadi berkali-kali, apalagi oleh geng anak nakal yang diketuai oleh Kai Hayato (Katayose Ryota), ia tidak gentar-gentar untuk menghajar dan menendang pak guru Hiiragi, yang tentunya juga diikuti oleh teman-teman sekelasnya.
Namun, ada salah satu siswi yang tidak ikut merundungnya, dan terkesan pendiam dan penakut. Ia bernama Kayano Sakura (Nagano Mei). Bisa dilihat ketika dia mendekati pak guru Hiiragi yang tengah membereskan kardus-kardus yang berjatuhan, ia terlihat ragu untuk menolong namun masih tetap menawarkan bantuan, sementara pak guru Hiiragi akhirnya menyuruhnya segera masuk, Sakura ragu dan hanya menuruti apa yang dia suruh.
Penyanderaan Murid Kelas 3A dan Motifnya
Saat pak guru Hiiragi memasuki kelas, ia dengan penuh percaya diri menyatakan bahwa ia akan membuat mereka menjadi sanderanya selama 10 hari untuk mencapai tujuan besarnya. Tentu para murid menertawakannya. Kai dan kawan-kawannya tidak segan-segan malah beranjak akan keluar kelas, namun terhenti karena sebelumnya pintu belakang kelas 3A macet dan tidak bisa terbuka.
Pak guru Hiiragi mengatakan bahwa pintu kelas telah dikunci dengan kunci khusus, dan hanya dia saja yang bisa membukanya. Kai yang kesal karena omong kosong pak guru Hiiragi mencoba untuk menghajarnya.
Namun tak disangka-sangka ternyata pak guru Hiiragi yang selama ini tidak melawan malah menyerangnya balik, bahkan dengan bela diri yang lebih jago dari geng Kai. Mereka pun tidak berhasil melawan pak guru Hiiragi, bahkan pisau lipat yang Kai miliki disitanya dan dipakai untuk mengancamnya.
Setelah pertikaian tersebut, untuk membuktikan ucapannya, pak guru Hiiragi menekan jam tangannya. Dan, boom, terjadi ledakan di lorong yang menghubungkan kelas 3A dengan kelas lainnya. Dengan terjadinya ledakan itu, para murid kelas 3A dan tentunya pak guru Hiiragi berakhir terisolasi di tingkat tiga sekolah, mereka hanya bisa mengakses kamar mandi dan juga ruang seni yang berhadapan dengan kelas.
Tentu seluruh guru juga murid heboh menyelamatkan diri mereka masing-masing, tidak ada yang peduli dengan kelas 3A. Upaya yang mereka lakukan seperti memanggil-manggil orang-orang melalui jendela, menghajar pak guru Hiiragi, berusaha menghubungi orang lain melalui ponsel, semua digagalkan oleh pak guru Hiiragi.
Setelah pak guru Hiiragi mengancam kembali murid-murid itu, mereka akhirnya mendapatkan pelajaran pertama selama 10 hari tersebut dan juga tantangan pertama darinya, yaitu, apa sebenarnya motif dari pak guru Hiiragi melakukan hal tersebut?
Dari jawaban-jawaban siswa, seperti karena para murid 3A yang bersikap kurang ajar kepadanya, Kai yang terlibat masalah dengan polisi, semua alasan itu pun salah. Lalu, tebakan yang diucapkan Sakura ternyata benar, yaitu karena seorang siswi di kelas itu, Kageyama Reina (Kamishiraishi Moka).
Motif pak guru Hiiragi adalah untuk mengungkap kebenaran dari kematian Kageyama Reina.
Pak guru Hiiragi memberikan tantangan, bahwa jika Sakura bisa menjawab dengan benar alasan mengapa Kageyama Reina bunuh diri, mereka semua akan dibebaskan, namun jika salah, salah satu dari mereka akan dibunuh.
Rangkaian Peristiwa Penyebab Kematian Kageyama Reina
Saat waktu yang ditentukan, Sakura menjawab bahwa karenanya Reina meninggal, karena ia tidak menemani Reina ketika Reina dirundung oleh anak-anak kelas tersebut. Namun, jawaban itu dianggap salah oleh pak guru Hiiragi. Pak guru Hiiragi membunuh Nakao Ren (Mifune Kaito)
Setelah itu, hari-hari selanjutnya juga diisi dengan tantangan-tantangan serupa, seperti siapa yang menyebarkan isu dan video Kageyama Reina menggunakan doping, siapa yang memberikan video tersebut, siapa yang mengedit video tersebut, dan sebagainya.
Ternyata hal yang dialami Reina, yaitu penyebaran video palsu, juga dialami oleh mantan pacar pak guru Hiiragi, bu guru Sagara Fumika (Tsuchimura Kaho). Namun bu guru Fumika masih beruntung tetap hidup meskipun dirinya mengalami penyakit mental dan hidup sebagai hikikomori dan dirawat oleh ayahnya, Sagara Takahiko (Yajima Kenichi). Hal itu yang mendorong pak guru Hiiragi untuk mengungkap kebenaran dari kematian Reina.
Berniat Baik dengan Cara yang Salah
Pak guru Hiiragi memiliki niat yang baik, dia hanya menakut-nakuti dan tidak benar-benar membunuh murid-muridnya. Ia menyembunyikan mereka di ruangan di bawah ruang kesenian. Ia tidak benar-benar berniat untuk membunuh dan juga mengebom mereka.
Dibalik rencana-rencananya itu pun ia didukung oleh direktur tempatnya bekerja sebagai aktor film laga dahulu, yang tak lain tak bukan adalah ayah dari Fumika. Ia juga didukung oleh inspektur Igarashi Toru (Kohei Otomo) yang ternyata merupakan ayah kandung dari Fumika. Tak lupa juga ia juga diselamatkan dari detektif Gunji Masato (Shiina Kippei) oleh teman aktor laganya, Fighter Tanaka (Maekawa Yasuyuki)
Murid-murid yang telah mengetahui maksud sebenarnya dari perbuatan wali kelasnya, juga yang telah diberi pencerahan olehnya, kini juga ikut bersekongkol membantunya. Tapi tentu tidak semudah itu, konflik internal dalam kelas juga ikut mewarnai, di mana tentunya ada beberapa murid-muridnya yang tidak mau terlibat jauh dengan tindakan kriminalnya.
Tapi pada akhirnya tentu mereka bisa diyakinkan oleh pak guru Hiiragi bahwa semua itu akan ia tanggung, dan juga tentunya karena mereka takut dengan Kai yang kini telah memihak pak guru Hiiragi.
Kesimpulan
Mr. Hiiragi’s Homeroom benar-benar merupakan sebuah hidden gem bagi orang-orang yang menyukai drama misteri, apalagi dengan kondisi yang sangat relatable yaitu bahwa perundungan baik secara langsung maupun tidak langsung (cyber bullying) bisa berakibat fatal berupa kematian, juga berakibat penyakit mental.
Drama ini memberikan kritik sosial kepada masyarakat di era digital ini untuk berpikir kembali ketika mengetikkan, mengatakan, dan melakukan sesuatu.
Meskipun begitu, karena alurnya yang maju mundur, terkadang memang ada beberapa bagian yang sulit dipahami, dan baru bisa dipahami saat menyelesaikan serial ini.
Tentu terlepas dari kekurangan tersebut, Mr. Hiiragi’s Homeroom tentu akan menjadi tontonan menarik untuk dihabiskan selama PPKM ini, dengan total 10 episode, kalau kamu bingung mau nonton apa, bisa banget nih coba buat nonton ini! Hati-hati gamon ya, soalnya penulis juga masih gamon banget nih sama serial ini.
Kalau kamu sudah nonton Mr. Hiiragi’s Homeroom, jangan lupa ya buat melakukan pelajaran-pelajaran yang diajarkan pak guru Hiiragi! Dan jangan lupa, let’s think! Good, cool, pack!
Ingin tahu informasi tentang Pop Culture dan Lifestyle lainnya? Cek terus Yunoya Media dan like fanpage Facebook Yunoya Media di sini, ya!