Adegan film Mortal Kombat yang banyak disensor di bioskop Indonesia menuai pro kontra. Ada yang setuju karena orang tua bisa mengajak anaknya yang ingin nonton filmnya. Ada pula yang keberatan karena sensor ini mencederai pengalaman nonton.
Bahkan lebih dari itu, tak sedikit juga yang menganggap sensor ini merusak filmnya, mengingat sedari awal Mortal Kombat adalah film berating dewasa yang menyajikan aksi pertarungan sadis.
Di tengah reaksi yang beragam ini, muncul satu pertanyaan besar. Yakni, sesadis apa sebenarnya Mortal Kombat hingga adegannya banyak yang “dilucuti”? Untuk menemukan jawabannya, langsung aja kita simak ulasannya berikut ini.
SPOILER ALERT
Level Sadis Film Mortal Kombat
Film berating dewasa umumnya memiliki level kesadisan yang berbeda-beda. Mulai dari level ringan seperti Joker, level menengah seperti Deadpool, hingga level tinggi seperti Hatchet.
Nah, usut punya usut, Mortal Kombat bisa digolongkan sebagai level menengah karena menggambarkan adegan kekerasan dengan cukup realistis.
Misalnya saja, kalau ada anggota tubuh yang tertusuk benda tajam, maka darah segar akan langsung mengucur keluar. Selain itu, luka sayatan benda tajam juga digambarkan dengan cukup meyakinkan karena selain darah, luka tersebut juga memperlihatkan daging robek yang mengikuti bentuk sayatan.
Belum lagi kondisi babak belur juga terlihat nyata seiring korban mengalami banyak luka dan muntah darah. Ada pula serangan yang mencabut jantung keluar, lalu jantung itu diperlihatkan dengan jelas.
Yang patut disorot, di situasi tertentu Mortal Kombat bermain lebih berani dengan meningkatkan kesadisannya sampai nyaris mencapai level tinggi. Situasi ekstrim ini biasanya terjadi saat karakter melancarkan jurus pamungkas alias Fatality.
Tak tanggung-tanggung, Fatality mengakibatkan usus terburai, tubuh terbelah jadi dua sampai kelihatan organ dalamnya, hingga kepala meledak yang mengeluarkan banyak darah. Namun berbagai efek Fatality ini diperlihatkan dengan cepat sehingga kesan kekerasannya tak sampai pada titik berlebihan.
Berkaca dari semua adegan kekerasan yang ada, mungkin lebih tepat untuk menyebut kesadisan film Mortal Kombat berada di level menengah ke atas.
Alasan Banyak Adegan Mortal Kombat yang Disensor di Bioskop Indonesia
Usai menyaksikan semua adegan kekerasan Mortal Kombat, saya akhirnya mengerti filmnya kena banyak sensor karena memuat unsur kekerasan yang lumayan banyak. Dan suka atau tidak, unsur kekerasan ini seringkali muncul di momen-momen keren yang jadi bagian penting filmnya. Jadi tak ayal ada banyak yang mengeluhkan sensor ini merusak kualitas filmnya.
Lebih dari itu, Mortal Kombat tayang di bulan suci Ramadhan yang identik dengan kedamaian dan jauh dari kekerasan. Boleh jadi inilah salah satu faktor utama yang membuat Mortal Kombat kena banyak sensor.
Film vs Game Mortal Kombat, Mana yang Lebih Sadis?
Film Mortal Kombat memang tergolong cukup sadis. Namun sebenarnya, game yang jadi sumber adaptasi filmnya malah jauh lebih sadis lagi, apalagi jika sudah berhubungan dengan Fatality. Berbeda dengan filmnya, game berani mengekspose serangan sadis dan efek Fatality secara frontal dan blak-blakan.
Alhasil, boleh dibilang adegan kekerasan di film Mortal Kombat adalah versi “ramah” dari game. Karena sekalipun sudah meningkatkan unsur kekerasan di bagian Fatality, film Mortal Kombat masih berusaha tampil santun.
Ingin tahu informasi tentang Pop Culture dan Lifestyle lainnya? Cek terus Yunoya Media dan like fanpage Facebook Yunoya Media di sini, ya!