Trailer Eternals mengindikasikan ia akan jadi film tim superhero epik dengan cerita mengesankan layaknya film-film Avengers. Namun siapa sangka, kenyataannya Eternals justru berakhir menuai cukup banyak komentar negatif di situs himpunan review kritikus profesional, Rotten Tomatoes.
Awalnya Eternals masih berstatus “Fresh” alias bagus dengan skor di kisaran 60%. Namun seiring review kritikus di Rotten Tomatoes makin banyak yang dimuat, makin banyak pula review negatif Eternals yang mencuat. Hal itulah yang kemudian menyebabkan skor Eternals terus melorot hingga jadi 53% dengan total 176 review.
Rating ini pun menandakan jumlah kritikus yang memuji dan mengkritik beda tipis. Terbukti dari 176 review, ada 93 yang bernada positif dan 83 yang bernada negatif. Akibat dari review yang beragam ini, Eternals jadi film pertama Marvel Cinematic Universe yang berstatus “Rotten” atau bisa diartikan jelek.
Tentunya ini bukan hal menggembirakan bagi Marvel Studios, mengingat sebelumnya film-film MCU konsisten mencetak status “Fresh” di Rotten Tomatoes. Lantas di balik review negatif Eternals, ada pesan penting yang dapat dipetik dan jadi bahan pembelajaran. Pesan penting itu diantaranya:
Sutradara Pemenang Oscar Tidak Jadi Jaminan Mutu
Eternals ditulis dan disutradarai Chloe Zhao, yang sebelumnya mendulang prestasi gemilang di ajang Oscar. Tak main-main, lewat film drama garapannya yang berjudul Nomadland, Zhao meraih piala Best Picture dan Best Director.
Melihat rekam jejak sang sineas keturunan China, tak heran banyak yang optimistis ketika Zhao terpilih jadi dalang Eternals. Filmnya pun diprediksi menyuguhkan drama dan pengembangan karakter yang impresif, dibumbui aksi superhero yang spektakuler.
Namun kenyataan justru berkata lain. Menurut kritikus yang memberikan nilai jelek, Eternals adalah film superhero yang membosankan dengan plot cerita yang sesak dan kurang digali. Ada pula yang mengeluhkan karakter Eternals terlalu banyak dan kurang berkesan. Begitu pula villain di filmnya yang kurang menggigit.
Kalaupun ada pujian, maka itu lebih mengarah pada visual yang memukau dan pemain yang beragam.
Review Eternals Patahkan Stigma Negatif Rotten Tomatoes
Seperti yang kita tahu, sebelumnya film-film MCU selalu mencetak status Fresh dan menuai banyak review positif di Rotten Tomatoes.
Suka atau tidak, catatan positif ini melahirkan stigma negatif bahwa: setiap kritikus yang terafiliasi dengan Rotten Tomatoes berpihak pada Marvel Studios atau induknya yang tak lain raksasa Disney. Bahkan tak sedikit yang berargumen para kritikus ini dibayar agar selalu mengeluarkan review positif.
Kualitas medioker cenderung jelek dari Thor: The Dark World, Captain Marvel dan Black Widow pun kian memperkuat stigma ini. Namun dengan adanya review Eternals, segala stigma negatif ini terpatahkan. Kejadian Eternals membuktikan para kritikus di Rotten Tomatoes bersifat objektif, meskipun review mereka tak selalu sama dengan yang kita pikirkan.
Opini Pribadi yang Tetap Paling Penting
Saya pribadi tak selalu menjadikan Rotten Tomatoes ataupun review kritikus sebagai tolak ukur kualitas sebuah film.
Alasannya, Man of Steel yang jadi film superhero favorit saya justru mendapatkan status Rotten dan dicap jelek oleh sebagian pihak. Sedangkan Black Widow yang biasa saja malah mengukir status Fresh dan dipuji sana-sini.
Kesimpulannya, Rotten Tomatoes dan review kritikus tidak selalu sama dengan apa yang kita pikirkan. Maka dari itu, tontonlah sendiri film yang mau kalian tonton, dan putuskan sendiri apakah filmnya bagus atau sebaliknya. Karena pada akhirnya, film adalah tentang selera dan preferensi.
Ingin tahu informasi tentang Pop Culture dan Lifestyle lainnya? Cek terus Yunoya Media dan like fanpage Facebook Yunoya Media di sini, ya!