Godzilla vs. Kong akhirnya telah dirilis di bioskop maupun layanan streaming HBO Max. Kini yang jadi pertanyaan, apakah filmnya bagus dan layak ditonton? Untuk mengetahui jawabannya, kalian bisa membaca review Godzilla vs. Kong berikut ini.
Sedikit informasi, Godzilla vs. Kong adalah film keempat dalam semesta MonsterVerse. Adapun film ini melanjutkan cerita yang telah dibangun sejak Godzilla (2014), Kong: Skull Island (2017) dan terakhir Godzilla: King of the Monsters (2018).
Kabarnya sih film ini menjadi klimaks di MonsterVerse, atau bisa diibaratkan seperti Avengers: Endgame di Marvel Cinematic Universe. Meski begitu, ada kemungkinan film ini bukan yang terakhir di MonsterVerse, karena endingnya membuka banyak kemungkinan baru.
Anyway, Godzilla vs. Kong disutradarai Adam Wingard, yang sebelumnya dikenal lewat film-film horror thriller seperti The Guest (2014), Blair Witch (2016), hingga film live-action anime Death Note (2017).
Kalau bicara tentang film-film Wingard, boleh dibilang kualitasnya cenderung naik-turun. Karena itulah, saya tak begitu kaget ketika mendapati Godzilla vs. Kong jadi film yang kurang konsisten secara kualitas, meski pada akhirnya ia jadi film yang cukup menghibur.
Godzilla vs. Kong menyoroti perjuangan manusia untuk mencapai Hollow Earth demi memperoleh sebuah energi, yang nantinya bisa digunakan untuk menghentikan serangan misterius Godzilla. Namun Dalam perjalanannya, tindakan manusia ini malah berujung memicu pertarungan antara Godzilla dan Kong.
Cerita Godzilla vs. Kong bisa dibilang standar atau biasa saja. Dari awal sampai akhir, alurnya bergulir dengan cukup cepat, dan ceritanya tidak pernah sampai terlalu dalam maupun bertele-tele.
Mungkin sudah sewajarnya pendekatan cerita Godzilla vs.Kong dibuat demikian. Karena sejak awal, pembuat film agaknya tahu penonton menyaksikan Godzilla vs. Kong bukan untuk mencari cerita yang fenomenal, tetapi untuk mencari pertarungan monster raksasa yang menggelegar.
Meski kualitas ceritanya biasa saja, masih ada hal menarik dalam Godzilla vs. Kong di luar aksi para monster. Hal itu adalah petualangan menuju Hollow Earth, yang dikisahkan sebagai tempat asal para Titan. Selain itu juga ada aksi membongkar konspirasi elit yang seru dan menegangkan.
Dua cerita sampingan inilah yang membuat Godzilla vs. Kong masih bisa dinikmati, meski pada akhirnya hal itu kurang meninggalkan kesan kuat.
Beralih ke aspek karakter. Harus diakui, kecuali Godzilla dan Kong, tidak ada karakter yang benar-benar menonjol di film ini. Kalaupun ada karakter yang mencuri perhatian, mungkin itu adalah Jia si gadis kecil yang dapat berkomunikasi dengan Kong.
Lebih jauh lagi, para karakter manusia yang berperan penting pun kurang dieksplor lebih jauh, baik itu soal kehidupan pribadi, kepribadian hingga perasaan mereka. Yang ada, mereka semua hanya karakter dua dimensi yang terbagi jadi dua kubu. Yang satu, peduli dengan nasib Godzilla dan Kong. Yang lain, rela menghalalkan segala cara demi membuktikan manusia lebih unggul dari Titan.
Pengembangan karakter yang tipis dan ala kadarnya ini pun membuat penonton jadi kurang peduli dengan mereka. Dan karena alasan yang sama pula, para karakter manusia ini jadi mudah dilupakan begitu filmnya selesai. Hebatnya, masing-masing pemain tetap bisa tampil oke, walaupun karakter yang mereka perankan jauh dari memuaskan.
Dan khusus buat penggemar Shun Oguri, alangkah baiknya bila kalian tak berharap muluk-muluk akan peran bintang Crows Zero. Karena faktanya, film ini tak memberi ruang lebih bagi oguri untuk menunjukkan kharismanya sebagai bintang film action Jepang.
Bagaimanapun, karakter yang lemah ini sebenarnya bisa ditolerir sih. Karena sekali lagi, kita mau nonton Godzilla vs. Kong bukan untuk mencari cerita atau drama karakter yang kuat, tetapi untuk mencari aksi monster yang epik.
Nah, bicara soal aksi monster, Godzilla vs. Kong berhasil tampil maksimal. Setiap ada adegan yang melibatkan Godzilla atau Kong, Wingard selalu bisa menawarkan sensasi epik dan spektakuler. Yang tak kalah penting, Wingard mampu menggambarkan kekuatan dahsyat kedua Titan Alfa dengan porsi yang pas dan seimbang.
Lantas bagaimana dengan adegan pertarungan Godzilla melawan Kong? Well, di bagian inilah film benar-benar menunjukkan taringnya. Karena selama momen duel berlangsung, saya tak bisa berhenti tercengang maupun berdecak kagum. Terdengar lebay memang. Namun begitulah adanya duel kedua monster ikonik di film ini.
Setiap serangan destruktif baik itu yang berasal dari Godzilla ataupun Kong, selalu dibalut dengan efek CGI kelas dewa yang membuat pertarungan mereka terasa dahsyat dan nyata. Belum lagi ada musik racikan Junkie XL, yang bikin suasana pertarungan raksasa ini makin panas dan mendebarkan. Menjadi semakin menarik ketika Wingard sesekali menyelipkan komedi anti garing yang membuat filmnya semakin menghibur.
Pada akhirnya, Godzilla vs. Kong bukanlah film yang istimewa dalam hal kualitas cerita maupun karakter manusia. Namun percayalah, guys. Jika kalian murni mencari pertarungan epik yang mengekspos kekuatan kedua monster secara maksimal, maka dijamin Godzilla vs. Kong akan berhasil memenuhi ekspektasi.
Skor untuk Godzilla vs. Kong: 7.5/10
Ingin tahu informasi tentang Pop Culture dan Lifestyle lainnya? Cek terus Yunoya Media dan like fanpage Facebook Yunoya Media di sini, ya!