Setelah Gundala, Joko Anwar siap meneror bioskop dengan film horor terbarunya Perempuan Tanah Jahanam. Mengetahui ada cerita menarik di balik layar, Yunoya Media akhirnya menghimpun 7 fakta Perempuan Tanah Jahanam!
Berdasarkan sinopsisnya, PTJ mengisahkan Maya dan sahabatnya, Dini, yang hidup susah di kota. Namun setelah dikabari ia jadi ahli waris kekayaan keluarganya di desa, Maya pun langsung berangkat menuju kampung halamannya. Sialnya, bukan untung yang didapat Maya saat ia tiba di desa bersama Dini. Melainkan teror dan kutukan mengerikan yang hanya bisa diakhiri Maya seorang.
Ditulis dan disutradarai Joko, PTJ melibatkan sederet pemain papan atas seperti Tara Basro, Marissa Anita, Christine Hakim dan Ario Bayu. Selama masa produksi hingga persiapan rilis, kami menemukan 7 fakta Perempuan Tanah Jahanam yang sayang untuk kamu lewatkan.
Apa sajakah itu? Berikut deretan fakta Perempuan Tanah Jahanam sebelum kamu nonton filmnya!
1) Ragam Metode Pemain Menjiwai Peran
Setiap aktor selalu punya cara tersendiri dalam mendalami karakter yang mereka mainkan. Seperti halnya Tara (Maya), Marissa (Dini) dan Ario.
Diakui Tara, ia menjalani olahraga rutin seperti weight training dan cardio demi memperkuat stamina, karena karakternya dituntut banyak berlari sampai digantung terbalik. Lain halnya dengan Marissa, dimana aktris yang juga news anchor ini mewawancarai Joko perihal latar belakang Dini, sekaligus berguru kepada petugas tol untuk memahami profesi karakternya.
Yang tak kalah menarik, dalam menghidupkan karakternya yang seorang dalang, Ario sampai berguru langsung kepada dalang agar tangannya bisa luwes saat bermain wayang. Berdedikasi sekali ya?
2) Syuting Filmnya di Desa Terpencil
Menurut Joko, proses syuting PTJ dilakukan di beberapa desa sekitar Malang, Gempol, Lumbang, Bromo, Lumajang, Ijen, dan Banyuwangi. Sineas bertangan dingin ini pun menyebut, semua desa tadi benar-benar terisolasi dan sulit diakses. Karena itulah, akhirnya pemain dan kru memutuskan untuk menginap di desa tersebut selama syuting.
3) Ide Cerita Berasal dari Mimpi Buruk
Inspirasi seorang seniman dalam berkarya bisa datang dari mana saja, termasuk dari hal yang agak absurd. Inilah yang dialami Joko Anwar dalam menulis cerita PTJ.
Percaya atau tidak, Joko mengaku ide ceritanya untuk PTJ berasal dari mimpi buruk, yang sampai membuatnya tak bisa tidur.“Awalnya kebayang dari mimpi buruk, sampai saya itu susah tidur karena kepikiran,”tutur sang penulis/sutradara.