Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini adalah sebuah film drama Indonesia yang rilis pada 2 Januari lalu. film ini diadaptasi dari sebuah novel dengan judul sama yang ditulis pada tahun 2018 silam oleh penulis terkenal Marcella FP. Novel ini kemudian diangkat menuju layar lebar yang digarap oleh Angga Dwimas Sasongko pada 2019 lalu.
Film ini mendapat banyak respon positif dari masyarakat. Selain karena ceritanya yang menarik, film ini begitu emosional. Seolah semua perasaan hadir di dalam film ini, semua pemeran muncul dengan emosinya masing-masing.
Ada banyak hal menarik di dalam film ini, simak reviewnya dari Yunoya berikut ini yaa!
Sinopsis
Awan (Rachel Amanda) adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Sejak kecil ia mendapat perhatian dan kasih sayang yang sangat berlebih dari orang tua, terutama sang ayah. Sayangnya, perhatiaan berlebih yang diberikan sang ayah membuat Angkasa (Rio Dewanto) dan Aurora (sheila Dara) merasa asing dalam keluarga.
Awan selalu hidup dengan keputusan keluarga, terutama sang ayah. Tak ada satupun dalam hidupnya yang ia jalani dengan keputusannya sendiri. Semua itu terasa normal saja bagi awan, sebelum akhirnya ia bertemu Kale (Ardhito Pramono) teman dari sang kaka, Angkasa.
Kale berhasil hadir dan memberikan warna serta rasa baru bagi Awan, ia mengenalkan banyak hal baru yang bahkan belum pernah Awan rasakan sebelumnya. Sayangnya perubahan itu tidak berjalan baik, Awan menjadi sedikit berbeda dan bahkan menjadi pemberontak.
Keluarga yang tampaknya bahagia ini akhirnya mulai goyah, satu persatu mulai memberontak. Sang ayah (Donny Damara) merasa bahwa hal yang ia lakukan selama ini adalah bentuk kasih sayang pada anak-anaknya, yang sayangnya ketiga anaknya tidak merasakan demikian.
Semua menjadi semakin kacau ketika Angkasa mulai kehilangan kendali, dan mulai membuka luka lama yang selama ini ia, sang ayah dan sang ibu sembunyikan dari Aurora dan Awan. Luka lama yang disembunyikan lebih dari 21 tahun, merubah segalanya.
Alur Cerita
Angga sang sutradara, membuat alur cerita yang maju-mundur. Dimana semua scene ini saling berhubungan, ketika ada sebuah masalah jawaban yang diberikan akan dialihkan pada masa lalu dan ini menjadi cukup unik.
Bukan hanya unik, cerita ini juga menjadi begitu detail dengan alur seperti ini. Semua pertanyaan terjawab dengan adegan-adegan yang di flashaback, seperti mengapa Aurora tumbuh menjadi gadis yang apatis karena di masa kecil ia selalu merasa terasingkan. Dan masih banyak lainnya.